Memahami Bio Smart & Safe Bus di Masa Pandemi Bersama Undip

https://www.ikaundip.org/readmore/37879-memahami-bio-smart-safe-bus-di-masa-pandemi-bersama-undip

Patricia Ruth Berita UNDIP 26/09/2021

Sebagai langkah penyelenggaraan Kampus Merdeka, Universitas Diponegoro bersama Kemenristekdikti mengadakan pelatihan matching fund 2021, pada Sabtu (24/9). Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Kedaireka, PO Sumber Alam, dan Karoseri Laksana.

Kegiatan bertema Bio Smart & Safe Bus ini mengusung konsep aplikasi patobiologi segitiga sehat, sebagai lini utama untuk pencegahan Covid-19 sekaligus pengembalian peran transportasi di masa pandemi.

Hadir sebagai narasumber, Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono (Ketua KNKT), Dr. dr. Udadi Sadhana, M.Kes., Sp.PA. (Undip), Prof. Dr. Agus Subagio M.Si. (Undip), Dr. Silvia Abraham, S.Si., M.Si. (OR PPT- BRIN), Dr. Susilo Adi Widyanto, S.T., M.T. (Undip), Stefan Arman, M.Sc. (Karoseri Laksana), dan Anthony Steven Hambali (PO Sumber Alam).

Pembicara pertama, Dr. Udadi menjelaskan tentang konsep patobiologi segitiga sehat. Udadi menggunakan segitiga sama sisi sebagai konsep dari terciptanya bus Sumber Alam. Ketiga sisinya harus berbentuk sama karena jika berbeda, salah satunya akan memberi dampak buruk terhadap sisi lainnya.

Konsep segitiga sehat yang diterapkan pada bus Sumber Alam, pada sisi environment (lingkungan) akan memperhatikan jarak, ruang terbuka, sirkulasi udara dan populasi dalam ruangan. Pada sisi pathogen (agen) akan dilihat pada bagaimana cara mengatasi virus dengan menghadirkan filter, kepadatan virus, dan penelitian terhadap mutasi virus dalam bus. Pada sisi host (penumpang) akan diperhatikan pada imunitas, vaksinasi, dan penyedia masker herbal Acchadana.

Melalui konsep tersebut diharapkan dapat meningkat status imun pengguna transportasi bus, penurunan respon radang, serta menyeimbangkan stres oksidatif. Tidak lupa ia mengingatkan untuk tetap menerapkan kebiasaan hidup baru di mana pun dan kapan pun.

Dr. Soerjanto menyampaikan, KNKT hadir untuk menjaga dan meningkatkan keselamatan transportasi. Ia membahas tentang standardisasi keamanan dan kesehatan bus di era pandemi. Ada tiga hal yang dibahas, yakni investigasi kecelakaan untuk perbaikan keselamatan transportasi, standardisasi keselamatan dan kesehatan transportasi, dan pengenalan sistem AC pesawat sebagai dasar sistem udara bus bio smart and safe bus.

Prof. Agus Subagio membahas rekayasa coating nanosilver pada bio smart and safe bus. Ia menjelaskan konsep awal dari nanoteknologi yang merupakan ilmu rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional, dan piranti.

Agus menjelaskan bahwa aplikasi yang digunakan bio smart and safe bus memanfaatkan antibakteri nanosilver. “Dengan penggunaan antibakteri nanosilver, dapat meningkatkan dan mengurangi modulasi laju dari ion. Maksudnya bakteri yang terkena nanosilver akan mati atau hancur dan mengalami pengubahan,” paparnya.

Saat ini ada dua bentuk nanosilver yaitu metode spray dan metode swap. Ia menambahkan,  inovasi nanosilver untuk bio smart and safe bus sedang dikembangkan Undip bersama KNKT, Karoseri Laksana, dan PO Sumber Alam.

Selanjutnya materi tentang rekayasa sistem AC dan penggunaan HEPA filter pada bio smart and safe bus dibawakan Susilo Adi Widyanto. Ia menyebutkan penyebaran virus corona melalui aerosol memiliki potensi yang lebih tinggi daripada sentuhan fisik. Salah satu pencegahannya yakni dengan memperbaiki pola aliran udara. Bila berada di lingkungan tertutup, seperti transportasi maka perlu adanya perubahan desain sistem AC bus.

Menurut Susilo ada empat hal yang bisa dilakukan yaitu modifikasi sistem ducting, optimalisasi kapasitas aliran ducting, penggunaan HEPA filter, dan mengatur posisi saluran udara. Ia  menjelaskan penggunaan HEPA filter dan pemanfaatan ultraviolet dapat mengurangi perkembangan virus corona pada transportasi umum seperti bus.

Yogi Adi Wijaya memaparkan sirkulasi udara bio smart yang dikembangkan Laksana. Sedangkan Silva Abraham membahas uji keamanan bio smart and safe bus di masa pandemi, serta aspek biosafety melalui uji tentang airborne microbes.  

Untuk alumni yang ingin menyaksikan siaran ulang webinar ini dapat melalui tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=V7c2lNUD4Ew&t=2834s. (patricia)