Dies Natalis ke-60 FK Undip Mengupas Keunggulan Terapi Robotik

Patricia Ruth Berita Alumni 27/09/2021

ikaundip.org Dalam rangka Dies Natalis ke-60 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, FK Undip mengadakan webinar “Robotika Fakultas Kedokteran Undip untuk Indonesia”. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka peresmian pusat rehabilitasi robotik RSND Undip.

Hadir sebagai keynote speaker, Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P dan Rektor Undip, Prof. Dr. Yos. Johan Utama, S.H., M.Hum.

Hadir sebagai narasumber dalam webinar yang dilaksanakan secara daring via Zoom dan Youtube ini, di antaranya Prof. Dr. dr. Dwi Pudjonarko, M.Kes, Sp.S.(K) (Dekan FK Undip), Prof. dr. Laksono Trisnantoro, Ph.D. (Staf Khusus menteri Kesehatan Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan), dr. Randy H. Teguh, MM (Sekjen Gaskeslab), dr. Hari Peni Julianti, M.Kes., Sp. KFR (K), FISPH, FISCM, dr. Robin Novriansyah, Sp.B, Sp.OT (K), Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T, dan Adelia Pangesti beserta Aulia Salwa Alfania (Mahasiswa FK Undip yang meraih Gold Medal Pad TISIAS dan iCan 2021).

Ketua Dies Natalis ke-60 FK Undip, Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Sp.B(K)Onk. mengatakan, webinar ini sebagai wadah untuk memberi informasi dan sosialisasi mengenai perkembangan penelitian robotika di bidang kedokteran.

“Melalui webinar ini kami berharap civitas Undip dapat terus melakukan peningkatan kualitas, kemandirian serta pengembangan ide-ide dan inovasi kesehatan khususnya di bidang robotik,” tutur Yan Wisnu.

Dwi Cahyo Utomo, Wakil Rektor III, yang mewakili Prof. Yos membuka webinar ini, memberikan ucapan selamat atas pelaksanaan Dies Natalis FK Undip ini.

Pembicara pertama, Dr. Yulianto Prabowo membahas mengenai kebijakan strategis dalam inovasi robotika dalam bidang kesehatan di Indonesia. Ia menjelaskan berbagai kelebihan terapi robotik khususnya di masa pandemi.

Laksono Trisnantoro memaparkan regulasi Kemenkes untuk robotika dan alat kesehatan. Di dalam regulasi tersebut terdapat regulasi alat kesehatan di Indonesia, robotika, regulasi robotika di luar, dan regulasi robotika di Indonesia pada pengembangan lebih lanjut.

Laksono menegaskan bahwa regulasi robotika dibutuhkan untuk transformasi sistem kesehatan.  Kemenkes, tambahnya, berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan.

Selanjutnya, Dr. Randy membahas kebutuhan pasar robotika dan alat kesehatan di Indonesia. Ia menunjukkan fakta bahwa teknologi robotika di bidang kesehatan sangat potensial, karena sangat dibutuhkan.

Dr. Rifky Ismail membahas perkembangan dan inovasi robotika kedokteran. Menurut Randy, saat ini Undip telah mengembangkan robot untuk mengurangi kontak manusia di masa pandemi, yaitu patient doctor interaction robot.

Pada sesi 2, Prof. Dwi Pudjonarko membahas hubungan neuro-robotik. Dwi menjelaskan tujuan neurobotik adalah agar sinyal dalam otak dapat diterjemahkan melalui robot, sehingga dapat membuat gerakan.

Dr. Robin Nivriansyah memaparkan karya mandiri Undip untuk Indonesia, berupa tangan dan kaki bionik. Selanjutnya, dr. Hari Peni Julianti membahas seputar robotika di bidang kedokteran fisik dan rehabilitasi, di antaranya tentang keuntungan penggunaan robot rehabilitasi.

Di akhir, dua mahasiswa FK Undip mempresentasikan efektivitas robotic therapy  dalam meningkatkan kekuatan otot fleksor dan ekstensor siku, untuk meningkatkan range of motion dan memperbaiki tonus pada pasien stroke. (patriciaruth)